1. Awal Kejadian

Pada hari itu rabu tanggal 20 bulan oktober tahun 2023 sekitar pukul 17.40 wit, saya di datangi oleh salah satu warga dan menyampaikan bahwa telah terjadi penganiyaan yang dilakukan oleh salah satu oknum anggota TNI terhadap adik saya yang bernama ARIL BOY, saya pun bergegas ke tempat kejadian sesuai informasi yang saya dapat tadi.

 Setibanya di Tempat Kejadian, saya terkejut melihat suatu peristiwa yang terjadi diluar dari dugaan bahwa seorang anggota TNI yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat sudah tidak sadar akibat dari pengaruh minuman alkohol yang dikomsumsi terlalu berlebihan. Saat ditempat kejadian juga saya melihah salah seorang anggota TNI juga yang terus mengawal teman atau sipelaku yang tidak sadar dan merontak-rontak seperti layaknya seorang preman jalanan, kurang lebih 10 menit saya melihat kelakuan si oknum lalu datang kepala Desa Darame yang lebih dulu berada di lokasi kejadian.

Kronologis kejadian…!!!

Pada hari itu oknum TNI merencanakan perayaan ulang tahun anak pertamanya yang ke – 1 tahun, sehingga ia berniat membeli minuman alkohol di Desa Raja setelah kembali dari desa Raja, pelaku mendengar acara ulang tahun anaknya seuda selesai dilaksanakan dengan alasan terlambat datang. Karena pergi dari pagi dan kembali pada sore hari. Pelaku pun emosi dan merontak dan memukul siapa saja yang berada di situ. Termasuk melakukan penganiyaan terhadap Saudara Aril Boy dengan menggunakan SAJAM. di saksikan oleh tuan kos-kosan dan Kepala Desa Darame. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena pelaku sudah mabuk dan menggunakan SAJAM.

Tindakan yang di ambil....!!!

Pihak keluarga mendengar Berita tersebut lalu melakukan musyawarah mengambil sikap kepada oknum TNI tersebut di antaranya;

1. Melakukan pelaporan kepada Polres Pulau Morotai atas insiden tersebut karena dianggap sudah keterlaluan dan diluar batas kemanusiaan, setibanya di polres keluarga korban di layani oleh SPKT Polres Pulau Morotai yang bertugas pada malam itu sekitar pukul 08.00 WIT. Setelah mendengar pengaduan dari keluarga korban, pihak polres langsung menyampaikan agar hal tersebut di laporkan kepada Pihak Koramil atau Kodim pulau Morotai. Karena pelaku dengan status sebagai anggota TNI aktif.
2. Keluarga Korban langsung bergegas menuju Koramil Pulau Morotai untuk mengadukan kejadian tersebut. Setibanya di Koramil keluarga langsung di sambil oleh pihak Koramil yang piket pada malam itu. Pihak keluarga langsung menceritakan kejadian yang di alami saudara ARIL BOY kepada petugas piket. Setelah mendengar pengaduan dari pihak keluarga, petugas piket langsung menghubungi Kepala Koramil yang saat itu kepala Koramil masih berada di Desa Sabatai Baru. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam Kepala Koramil langsung menghampiri keluarga korban karena sebelumnya sudah di informasikan oleh petugas piket via Telephon. Kepala Koramil langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari oknum Anggota TNI yang melakukan penganiayaan terhadap warga. Setelah melakukan pencarian anak buahnya langsung melaporkan kepada Kapala Koramil bahwa si Oknum tersebut tidak sadarkan diri karena sudah terpengaruh oleh minum keras. Mendengar informasi dari anak buahnya, Kapala Koramil langsung marah atas insiden tersebut.
3. Kepala Koramil Daruba langsung menyampaikan ucapan permintaan maaf atas tindakan memalukan yang di lakukan oknum TNI tersebut yang mengakibatkan nama baik institusi kurang baik di mata masyarakat.

Tindakan penyelesaian...!!!

1. Pihak keluarga meminta kepada pihak koramil menjatuhkan sangsi berat kepada Pelaku atas insiden yang memalukan itu.
2. Meminta agar Oknum tersebut dipidana secara militer dan pemberhentian dari keanggotaan
3. Meminta agar kasus tersebut berjalan sesuai hukum dan peraturan perundangan – undangan.

Tindakan dari pihak Koramil...!!

1. Pihak Koramil berjanji akan menjatuhkan sangsi kepada pelaku penganiyaan sesuai hukum militer pada institusi TNI
2. Pihak koramil meminta kepada pihak korban agar menjaga keamanan bersama
3. Pihak Koramil, akan menjemput paksa kepada pelaku pada besok hari dan minta keterangan atas insiden yang di alami saudara ARIL Boy
4. Pihak koramil mengapresiasi langkah-langkah yang diambil pihak korban terhadap pelaku penganiyaan.

Perjanjian Damai Bersama..!!

1. Pada besok hari kurang lebih jam 08.40 WIT pagi keluarga mendengar informasi bahwa pelaku sudah berada di kantor Koramil
2. Pihak keluarga yang di dampingi oleh kepala desa yayasan (bapak. Rasdi Dano Mas'ud), Sekretaris Desa Yayasan (bapak Safrudin Boy) Kaur Umum Desa Yayasan (Bapak Sutrimo Do Mas'ud) dan Kepala Desa Darame (bapak Muhammad Saimad) bersama saudara ARIL BOY langsung mendatangi kantor Koramil setempat.
3. Setibanya di kantor Koramil keluarga langsung di sambut oleh Kepala Kasat KODIM dan Kepala Koramil.
4. Setelah mendengar penjelasan dari pihak Kodim dan Koramil terkait dengan sangsi yang di berikan kepada pelaku penganiyaan dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Pelaku langsung menyatakan permintaan maaf secara langsung kepada Korban dan pihak keluarga, dan menyadari atas perbuatannya.
5. Pihak keluarga meminta pelaku menulis surat pernyataan permintaan maaf dan tidak mengulangi perbuatann kembalik.
6. Kedua belah pihak secara resmi Berdamai sesuai surat pernyataan bermaterai yang di buat dan di tandan tangan oleh pelaku.